Persyaratan Mentalitas Dasar Penerapan TQM

Persyaratan Mentalitas Dasar Penerapan TQM

Persyaratan Mentalitas Dasar Penerapan TQM – Pada penulisan sebelumnya, penulis mengangkat mengenai mengapa perlunya menerapkan sistem TQM di organisasi/ perusahaan anda. Tulisan Berikutnya penulis ingin mengangkat mengenai persyaratan mentalitas dasar yang diperlukan di dalam penerapan TQM ini. Dengan menerapkan persyaratan mentalitas dasar terlebih dahulu di organisasi/ perusahaan yang hendak menerapkan sistem TQM, diharapkan proses implementasinya dapat berjalan dengan baik dan lancar serta sesuai dengan harapan semua pihak.

Lalu, persyaratan mentalitas dasar apa sajakah yang harus diterapkan oleh organisasi yang hendak menerapkan sistem TQM ini sebenarnya? Berikut penulis akan menjelaskan mengenai persyaratan mentalitas dasar yang diperlukan oleh organisasi/ perusahaan yang hendak menerapkan sistem TQM ini :

  1. Pengendalian adalah usaha perbaikan berkesinambungan dan penggunaan prinsip PDCA. PDCA adalah Plan – Do – Check – Action. Sebagaimana sudah diketahui, prinsip PDCA ini merupakan kegiatan yang berkesinambungan. Dengan mengkombinasikan kegiatan pengendalian antara kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.
  2. Pengendalian berorientasi pada proses. Pengendalian harus dilakukan sejak awal proses, selama proses berlangsung hingga menjadi hasil akhir.
  3. Pengendalian dimulai dengan adanya sasaran kuantitatif yang jelas. Hendaknya sasaran dibuat dengan jelas. Upayakan membuat sasaran telah memenuhi kaidah SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic and Time Phase).
  4. Jangan menyalahkan orang lain. Hendaknya setiap permasalahan yang terjadi dilihat kepada sisi proses. Sehingga, didapatkan solusi terhadap permasalahan yang terjadi.
  5. Berbicara berdasarkan data. Berikut beberapa manfaat dengan menggunakan persyaratan ini, yaitu : mengurangi adanya manipulasi data, mengurangi opini, mengurangi kesalahan dalam interpretasi, membantu analisis dalam pengambilan keputusan yang akurat
  6. Market in concept vs product out. Market in concept berarti berorientasi pada kepentingan pelanggan, untuk memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.
  7. Prosedur tertulis dan standarisasi. Merupakan konsep dasar pengendalian mutu dan setiap tindakan harus disimpan dalam bentuk catatan tertulis. Dengan prosedur tertulis dan standarisasi ini kita dapat : mengurangi salah pengertian, mengurangi pelanggaran, prosedur pada pelaksanaan, lebih mudah mengevaluasi jika terjadi penyimpangan.
  8. Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan. Setiap tindakan harus mempunyai dua sisi, yaitu tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali.
  9. Tindakan dipilih berdasarkan prioritas. Lakukan pemilihan tindakan untuk menentukan urutan tindakan yang akan dilakukan.
  10. Proses berikutnya adalah pelanggan kita. Pelanggan adalah orang yang menerima produk. Sehingga, perlu memberikan produk kepada proses berikutnya sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Demikianlah persyaratan mentalitas dasar yang hendaknya dibangun dan diterapkan oleh organisasi yang bermaksud untuk menerapkan sistem TQM. Dengan menerapkan persyaratan mentalitas dasar ini organisasi/ perusahaan akan membuka terhadap kesuksesan penerapan sistem ini.

BMD Street Consulting sebagai provider Training Centre & Productivity Consultant telah berpengalaman dalam menerapkan sistem manajemen TQM di organisasi, didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Jika para pembaca sekalian membutuhkan Jasa Konsultan TQM baik untuk kebutuhan implementasi ataupun hanya pembekalan pengetahuan kepada internal SDM jangan segan untuk menghubungi kami di No.tlp: 021-7563091 Mobile: 0813 8280 7230 Email: [email protected]

Mengapa Sistem Manajemen TQM diperlukan ?

Mengapa Sistem Manajemen TQM diperlukan ?

Mengapa Sistem Manajemen TQM diperlukan ?

Penulis ingin membahas sedikit mengenai perlunya menerapkan TQM (Total Quality Management) di Perusahaan. Apakah perusahaan Anda sudah menerapkan TQM? Apa itu TQM? Mengapa perlu menerapkan TQM?

 

Penulis akan membahas terlebih dahulu tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dewasa ini. Secara umum tuntutan terhadap perusahaan saat ini adalah :

  • Mutu/ kualitas merupakan tuntutan pelanggan
  • Persaingan usaha dalam pasar global yang sangat ketat
  • Peningkakan biaya produksi

Sehingga, tentu saja hanya perusahaan yang mampu memberikan mutu yang sesuai dengan persyaratan pelanggan yang dapat bersaing dalam pasar global saat ini.

Akibatnya, muncullah kesadaran perusahaan untuk :

  1. Menerapkan suatu sistem manajemen yang menitikberatkan dan fokus kepada kualitas
  2. Melibatkan karyawan dalam mencapai continous Improvement/ Perbaikan Berkelanjutan
  3. Menetapkan kepuasan pelanggan sebagai fokus perusahaan

Hal inilah yang melandasi munculnya sebuah sistem yang dikenal dengan TQM (Total Quality Management). TQM dapat diartikan sebagai sistem yang memadukan pengembangan pemeliharaan, perbaikan mutu usaha secara menyeluruh untuk mencapai produksi pada tingkat yang paling ekonomis dan dapat memenuhi kepuasan pelanggan/ konsumen, serta kepuasan karyawan dan kepuasan pemegang saham. Sehingga, perusahaan yang menerapkan TQM ini akan memberikan manfaat kepada :

  • Pelanggan
  • Institusi/ Perusahaan/ Organisasi
  • Karyawan

 

Manfaat TQM Bagi Pelanggan :

  1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan
  2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan
  3. Kepuasan pelanggan terjamin

 

Manfaat TQM Bagi Institusi/ Perusahaan/ Organisasi :

  1. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
  2. Staf lebih termotivasi
  3. Produktivitas meningkat
  4. Biaya turun
  5. Produk cacat berkurang
  6. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat

Manfaat TQM bagi Staf Institusi/ Perusahaan :

  1. Pemberdayaan
  2. Lebih terlatih dan berkemampuan
  3. Lebih dihargai dan diakui

Manfaat TQM Lainnya bagi Institusi/ Organisasi di Masa Yang Akan Datang :

  1. Membuat institusi/ organisasi sebagai pemimpian (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)
  2. Membantu terciptanya team work
  3. Membuat institusi/ organisasi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
  4. Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan
  5. Hubungan antar karyawan dari departemen berbeda lebih mudah

Awal perkembangan TQM ini sendiri dimulai dari terbentuknya kegiatan QC (Quality Control) di tahun 1920 di Amerika Serikat (AS). Awalnya hanya terbatas untuk kegiatan produksi di pabrik. Kemudian WA Shewart pada tahun yang sama memperkenalkan control chart. Tahun 1940, Dr. J. M. Juran memperkenalkan quality control dengan metode statistik yang dikenal dengan Statistical Quality Control (SQC). Perkembangan berikutnya, TQM berkembang di Jepang. Dimulai dari : periode perkenalan/ perintisan (1946-1950), periode pertumbuhan (1951-1954), periode transisi SQC ke pengendalian mutu terpadu (1955-1960), periode pemantapan dan pengembangan (1961-1986).

Sejarah TQM di Indonesia dibawa oleh perusahaan yang berafiliasi dengan perusahaan Jepang. Beberapa perusahaan tersebut adalah : PT. United Tractors, PT. Multi Astra, PT. Gaya Motor dan PT Nippondenso Indonesia. Hingga akhirnya ditetapkan oleh Astra sebagai sebuah sistem manajemen ASTRA.

Pembahasan mendalam mengenai TQM, akan penulis sampaikan pada tulisan penulis yang akan datang. Untuk itu kami persilahkan kepada para pembaca untuk terus mengikuti tulisan-tulisan yang akan kami sampaikan pada penerbitan-penerbitan berikutnya.

BMD Street Consulting sebagai provider Training Centre & Productivity Consultant telah berpengalaman dalam menerapkan sistem manajemen TQM di organisasi, didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Jika para pembaca sekalian membutuhkan Jasa Konsultan TQM baik untuk kebutuhan implementasi ataupun hanya pembekalan pengetahuan kepada internal SDM jangan segan untuk menghubungi kami di No.tlp: 021-7563091 Mobile: 0813 8280 7230 Email: [email protected]

Standar Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ISO 45001

Standar Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ISO 45001

Standar Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ISO 45001 – Saat ini penulis ingin sedikit membahas mengenai sistem manajemen keselamatan kerja ISO 45001 yang saat ini sedang digodok di lembaga standar internasional ISO yang berkantor pusat di Geneva, Swiss.

Standar sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang saat ini sudah lazim diterapkan adalah OHSAS 18001. Sistem ini merupakan standar internasional yang diterapkan oleh British Standard. OHSAS merupakan kependekan dari Occupational Health and Safety Assessment Series. OHSAS 18001 ini merupakan sistem manjemen kesehatan dan keselamatan kerja yang dikenal dan populer.

Sebagai organisasi yang salah satu tugas utamanya adalah mengembangkan standar internasional, ISO merasa perlu untuk turut mengembangkan sebuah standar sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. ISO memiliki peran yang sangat strategis. Mengapa? Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasannya tugas dari Lembaga International Organization for Standardization (ISO) ini adalah :

  1. Mengembangkan standar internasional
  2. Menyebarluaskan informasi tentang standar
  3. Mempromosikan penggunaan standar internasional

Dengan keterwakilan negara-negara dalam organisasi ini, maka sangat penting sekali peran dari ISO tersebut.

Sebagai informasi, produk-produk yang sudah dihasilkan terkait standar sudah cukup banyak sekali. Dan, masih akan terus berlanjut dengan standar-standar lain yang dibutuhkan. Beberapa contoh yang dapat disebutkan disini adalah :

  • ISO 9001 – Sistem Manajemen Mutu (SMM)
  • ISO 14001 – Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
  • ISO 17025 – Sistem Manajemen Mutu Untuk Laboratorium

dan masih banyak yang lainnya.

ISO 45001 saat ini masih terus dilakukan finalisasi oleh ISO. Sesuai rencana akan diterbitkan pada awal tahun 2018. Namun, beberapa bocoran yang bisa kami bagikan akan kami sampaikan dalam bahasan berikut.

Sebagaimana versi-versi baru dari standar yang baru diterbitkan oleh ISO, ISO 45001 akan mengikuti pendekatan sistem manajemen generik lainnya, seperti ISO 9001 dan ISO 14001. ISO 45001 akan menggunakan struktur umum, definisi dan teks inti yang identik sebagaimana yang terdapat dalam Annex SL. Annex SL ini merupakan peraturan yang mengatur pengembangan semua standar pengelolaan ISO.

Adapun struktur standar dari ISO 45001 adalah :

  1. Cakupan (Scope)
  2. Acuan normatif (Normative Reference)
  3. Istilah dan definisi (Terms and Definitions)
  4. Konteks organisasi (Context of The Organization)
  5. Kepemimpinan (Leadership)
  6. Perencanaan (Planning)
  7. Pendukung (Supports)
  8. Operasi (Operation)
  9. Evaluasi kinerja (Performance Evaluation)
  10. Perbaikan (Improvement)

Inilah struktur standar yang nantinya akan dipergunakan di dalam standar ISO 45001. Untuk bahasan dari materi ISO 45001 ini akan kami sampaikan pada bahasan berikutnya. Untuk itu, silahkan untuk terus menyimak tulisan-tulisan kami berikutnya.

BMD Street Consulting sebagai provider Training Centre & Productivity Consultant telah berpengalaman dalam menerapkan OHSAS 18001 di organisasi, didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Jika para pembaca sekalian membutuhkan Jasa Konsultan ISO 45001 baik untuk kebutuhan implementasi ataupun hanya pembekalan pengetahuan kepada internal SDM jangan segan untuk menghubungi kami di No.tlp: 021-7563091 Mobile: 0813 8280 7230 Email: [email protected]

Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di Industri Oil & Gas

Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di Industri Oil & Gas

Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di Industri Oil & Gas – Dalam kesempatan ini penulis ingin mengangkat mengenai penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di industri oil dan gas.

Industri oil dan gas merupakan industri yang sangat padat modal. Dibutuhkan dana yang besar untuk melaksanakan proyek di industri ini. Modal yang besar dengan iklim industri yang memiliki banyak potensi resiko yang dapat terjadi. Resiko disini dapat terkait dengan keamanan kerja, keselamatan kerja, pengaruh aktivitas perusahaan terhadap lingkungan dan lain sebagainya.

Dengan potensi resiko yang perlu di manage dengan baik, maka industri oil dan gas sangat ketat di dalam menyiapkan sumber daya yang dimilikinya. Sumber daya yang meliputi infrastruktur yang berupa bangunan, peralatan kerja, kemudian sumberdaya pendukung operasional seperti alat pelindung diri (APD), sistem tanggap darurat. Sumber daya lainnya yang sangat penting adalah manusia yang merupakan karyawan perusahaan. Karyawan perusahaan yang bekerja di industri oil dan gas dituntut memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat bekerja di sektor industri ini. Kesadaran lain yang perlu dimiliki para karyawan yang bekerja di sektor industri oil dan gas (umumnya) hendaknya memiliki kesadaran dan pemahaman terkait K3L (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan).

Untuk itulah, industri yang bergerak di sektor oil dan gas umumnya berada pada barisan terdepan di dalam menerapkan sistem manajemen K3 dan Lingkungan. Tuntutan dari stake holder serta resiko yang tinggi membuat pimpinan organisasi di bidang industri oil dan gas tumbuh kesadaran untuk menerapakan sistem manajemen K3L.

Penulis pada kesempatan ini hanya akan membahas mengenai penerapan sistem manajemen lingkungan di Industri oil dan gas. Untuk pembahasan sistem manajemen K3 maupun sistem manajemen yang lain di industri oil dan gas, akan coba penulis bahas di kesempatan lain.

Sistem Manajemen Lingkungan di Industri Oil dan Gas ?

Mungkin sebagian besar kita akan bertanya dengan pertanyaan di atas. Karena sebagian besar kita beranggapan bahwasannya industri oil dan gas ini memiliki potensi untuk mencemari lingkungan. Berapa kali mungkin kita pernah mendengar informasi melalui siaran televisi, radio maupun media cetak mengenai terjadinya pencemaran laut akibat minyak tumpah. Berita ini pernah kita dengar beberapa kali. Salah satunya adalah berita penyebaran minyak setelah ledakan 20 April di Unit Pengeboran Lepas Pantai milik perusahaan minyak BP (British Petroleum). Kemudian, berita lainnya adalah kebocoran tangki gas yang mencemari udara. dan musibah-musibah lainnya yang berdampak terhadap lingkungan.

Dari paparan contoh di atas, apakah bisa perusahaan yang bergerak di sektor industri oil dan gas menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan baik? Tentu saja bisa!

Dewasa ini, para pemimpin dunia sudah menyadari pentingnya untuk menjaga lingkungan. Hal ini dimulai dari sekitar tahun tujuh puluhan. Salah satu ketentuan yang harus dipenuhi adalah bahwa dalam proses produksi suatu produk dan jasa tidak boleh merusak lingkungan. Kemudian memunculkan kesadaran untuk perlindungan lingkungan, semua negara sepakat mengenai kewajiban melindungi dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. Kenyataan in telah menempatkan aspek lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam pola perdagangan barang dan jasa. Issue terkait pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup dijadikan prasyarat bagi setiap negara yang ingin ikut berperan aktif dalam perdangangan dunia.

Di Indonesia sendiri, pengusaha industri mendapat tekanan kuat dari dua arah secara simultan yaitu dari luar dan dalam negeri. Dalam situasi yang demikian, perusahaan industri jika ingin survive tidak punya pilihan lain, selain meninjau dan mengkaji ulang visi, orientasi dan kebijakan perusahaan terhadap lingkungan hidup.

Label Eco-label telah berkembang dengan baik. Hal ini sudah berkembang selama 20 tahun terakhir. Kemudian, Organisasi standar internasional yaitu ISO yang berpusat di Geneva – Swiss dan beranggotakan sebagian besar negara-negara di dunia, mengeluarkan standar mengenai lingkungan yang dikenal dengan sistem manajemen lingkungan 14001. Di dalam standar ini perusahaan diharuskan menilai semua aspek produksi dan dampak terhadap lingkungan. Tidak terkecuali perusahaan yang bergerak di sektor Industri oil dan gas. Termasuk mempersiapkan Rencana dan Aksi Tanggap Darurat yang dituangkan dalam Emergency Preparedness and Response Plan (EPRP).

Semenjak terbitnya standar Sistem manajemen lingkungan ini, hingga saat ini sudah mencapai ribuan perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ini. Tidak terkecuali sektor industri oil dan gas.

Walaupun standar sistem manajemen lingkungan ini bersifat sukarela. Namun, kesadaran untuk turut menjaga lingkungan dari perusahaan terutama perusahaan yang bergerak di sektor industri oil dan gas telah tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan perusahaan mendapat manfaat, salah satunya adalah kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Dengan penerapan sistem manajemen lingkungan, perusahaan yang bergerak di sektor oil dan gas mendapatkan manfaat dengan adanya Rencana dan Aksi Tanggap Darurat, yang akan sangat bermanfaat dan dapat mempengaruhi secara langsung operasional dari perusahaan. Adanya hal ini akan membantu meyakinkan pihak investor dan stake holder potensial.

Implementasi sistem manajemen lingkungan di perusahaan yang bergerak di sektor industri oil dan gas memberikan banyak manfaat baik untuk perusahaan maupun untuk stake holder.

BMD Street Consulting sebagai provider Training Centre & Productivity Consultant telah berpengalaman dalam menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 di organisasi, didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Jika para pembaca sekalian membutuhkan Jasa Konsultan Sistem Manajemen Konsultan ISO 14001 baik untuk kebutuhan implementasi ataupun hanya pembekalan pengetahuan kepada internal SDM jangan segan untuk menghubungi kami di No.tlp: 021-7563091 Mobile: 0813 8280 7230 Email: [email protected]

Mengenal 7 QC Tools

Mengenal 7 QC Tools

Mengenal 7 QC Tools – Penulis akan mencoba untuk mengangkat materi mengenai salah satu tools yang dipergunakan di dalam melaksanakan kegiatan improvement/ peningkatan yaitu 7 QC Tools. Tools ini merupakan tools yang familiar bagi para pembaca yang pernah mengikuti kegiatan QCC (Quality Control Circle/ Gugus Kendali Mutu).

Di dalam melaksanakan kegiatan QCC, tentu saja dibutuhkan alat untuk mengetahui berbagai penyimpangan atau ketidaksesuaian yang terjadi di tempat kerja kita. Tanpa alat ini kita akan melakukan kesalahan di dalam mengambil keputusan untuk menentukan apa yang menyimpang dan tidak sesuai. Sedemikian pentingnya alat ini, maka diperlukan bagi kita untuk memahami mengenai tools ini. Yaitu 7 QC Tools.

Angka tujuh (7) yang menempel dalam tools 7 QC Tools ini menunjukkan ada tujuh alat yang dipergunakan. Ketujuh alat ini adalah :

  1. Stratifikasi. Stratifikasi digunakan untuk mengurai/ mengklasifikasikan data/ masalah menjadi kelompok/ golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari data/ masalah sehingga menjadi lebih jelas. Misalnya mengurai menurut : jenis kesalahan/ kerusakan, penyebab kesalahan/ kerusakan, lokasi kesalahan/ kerusakan, material, hari pembuatan, unit kerja, orang yang mengerjakan, penyalur, waktu, lot dan lain-lain.
  2. Lembar Pengumpul Data (Check Sheet). Lembar pengumpul data berguna untuk membantu memahami situasi yang sebenarnya menganalisa persoalan, mengendalikan proses, mengambil keputusan dan membuat rencana.
  3. Diagram Pareto. Diagram pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan grafik garis yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan.Dengan memakai diagram Pareto, dapat terlihat masalah mana yang dominan dan tentunya kita dapat mengetahui prioritas penyelesaian masalah kita dapat melihat apakah kedua faktor.Menyelesaikan masalah yang besar tentunya hasilnya akan lebih besar dibanding bila menyelesaikan masalah yang kecil. Biarpun masalah besar  hanya terselesaikan 50%, tapi umumnya masih lebih besar hasilnya dibandingkan bila menyelesaikan masalah yang kecil apalagi bila masalah kecil tidak dapat diselesaikan secara tuntas.

    Guna Diagram Pareto :

    • Menunjukkan masalah utama
    • Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan terhadap keseluruhan
    • Menunjukkan tingkat perbaikan setelah tindakan pada daerah yang terbatas
    • Menunjukkan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan setelah perbaikan.
  4. Histogram. Histogram adalah salah satu diagram balok yang digunakan untuk memeriksa penyebaran/distribusi data. Biasanya adalah data kontinyu, tetapi untuk keperluan praktis bisa juga dipakai untuk data diskrit.Data dikelompokkan (menunjukkan kelas) dengan rentang nilai tertentu (lebar kelas).Kemudian akan dicari frekuensi data-data yang ada berdasarkan kelasnya.
  5. Diagram Pencar (Scatter Diagram). Diagram ini menggambarkan korelasi/ hubungan antara 2 faktor/ data yang ada. Dengan memakai diagram ini kita dapat melihat apakah kedua faktor tersebut saling berhubungan atau tidak.
  6. Grafik & Bagan Pengendalian. Sebagai cara untuk memvisualisasikan data salah satunya adalah dengan menggunakan grafik (GRAPH). Grafik ini dapat berbentuk garis, balok, lingkaran dan lain sebagainya.
  7. Diagram Sebab – Akibat (Fish-Bone Diagram). Diagram ini dikenal juga dengan Diagram Sebab-Akibat atau Ishikawa Diagram. Berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas. prinsip yang dipakai untuk membuat diagram sebab akibat adalah sumbang saran/ brainstorming. Pada umumnya ada 5 (lima) faktor utama yang perlu diperhatikan, yaitu 4M + 1E : Man, Machine, Methode, Material dan Environment. Namun bukan keharusan. Orang marketing dapat menggunakan 4P : Product, Price, Place, Promotion.

Itulah 7 QC Tools yang dipergunakan. Bagi sebagian dari Anda mungkin tools yang disampaikan di atas sudah familiar, dikarenakan sering dipergunakan di dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari.

Anda akan mahir menggunakan tools tersebut seiring dengan terbiasanya menggunakan tools tersebut. Untuk itu, silahkan untuk membiasakan menggunakan tools tersebut yang relevan dengan pekerjaan sehari-hari Anda.

BMD Street Consulting sebagai provider Training Centre & Productivity Consultant telah berpengalaman dalam menerapkan 7 QC Tools di organisasi, didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Jika para pembaca sekalian membutuhkan Jasa Konsultan 7 QC Tools baik untuk kebutuhan implementasi ataupun hanya pembekalan pengetahuan kepada internal SDM jangan segan untuk menghubungi kami di No.tlp: 021-7563091 Mobile: 0813 8280 7230 Email: [email protected]

Mengenal Gemba Kaizen

Mengenal Gemba Kaizen

Mengenal Gemba Kaizen – Pada kesempatan kali ini penulis ingin  mengangkat materi mengenai Gemba Kaizen. Penulis ingin mengajak Anda, para pembaca, untuk mengenal terlehi dahulu mengenai Gemba Kaizen.

Seperti yang sudah difahami. Bahwasannya istilah Gemba Kaizen ini berasal dari bahasa Jepang. Sehingga, kita akan mudah untuk mengatakan bahwa Gemba Kaizen ini berasal dari Jepang. Ya Betul! Anda Benar. Gemba Kaizen merupakan konsep yang lahir di negara Jepang.

Kemudian, mengenai apakah Gemba Kaizen ini?

Gemba Kaizen merupakan konsep tentang melaksanakan kegiatan perbaikan yang terus-menerus. Sebagaimana yang kita fahami, bahwasannya kegiatan perbaikan itu tidak pernah berhenti. Selalu ada peluang dan ruang untuk melakukan perbaikan. Walaupun saat ini kita merasa bahwa sistem yang sudah ada sudah sempurna. Tapi, yakinlah banyak hal yang akan mempengaruhi kondisi yang ada sekarang ini, sehingga tetap diperlukan untuk melakukan kegiatan perbaikan. Dalam hal ini adalah memperbaiki proses serta mengurangi terjadinya pemborosan.

Kembali ke istilah Gemba Kaizen. Gemba Kaizen ini terdiri dari 2 (dua) kata, yaitu Gemba dan Kaizen. Gemba berarti adalah tempat atau lokasi dilaksanakan kegiatan produksi, kerja atau tempat terjadinya masalah. Sedangkan, Kaizen artinya adalah perbaikan. Sehingga Gemba Kaizen dapat bermakna melakukan perbaikan di tempat kerja atau di tempat terjadinya masalah.

Arti Gemba Kaizen menurut yang disampaikan oleh Kaizen Institute, bila suatu organisasi yang sudah menerapkan konsep ini akan terus melakukan kegiatan perbaikan prosesnya, selalu melakukan kegiatan mempromosikan akan menstandarkan dan mendisiplinkan, serta memiliki keyakinan bahwa proses yang ada untuk memecahkan masalah itu jauh lebih berharga daripada hasil yang didapat.

Gemba Kaizen yang diperkenalkan oleh Masaaki Imai dalam bukunya “Kaizen : The Key to Japan’s Competitive Success” yang diterbitkan tahun 1986.Di dalam buku ini, instisari yang dapat diambil adalah bahwasannya Kaizen itu merupakan kegiatan yang tersu menerus dengan sadar dilaksanakan, untuk membuat peningkatan-peningkatan walaupun kecil, maka akan dimungkinkan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mutunya memberikan kepuasan pelanggan. Konsep ini dengan mengajak keikutsertaan, motivasi dan peningkatan secara terus menerus dari masing-masing dan semua karyawan yang berada dalam organisasi. Mulai dari level manajemen puncak hingga operator.

Hal inilah yang melandasi terjadinya perbaikan terus menerus di area kerja dengan menggunakan konsep Gemba Kaizen.

Di dalam melaksanakan Gemba Kaizen ini, ada alat bantu (tools) yang dipergunakan untuk menerapkan konsep ini. Alat bantu yang dipergunakan adalah konsep 5 (lima S). 5S ini merupakan alat bantu yang dapat mengajak keterlibatan semua karyawan. Sebagaimana konsep Gemba Kaizen.

‘5S’

Sebagaimana yang penulis pernah bahas sebelumnya di : https://konsultaniso.asia/menerapkan-budaya-5s-di-kantor-anda.html

Kami persilahkan kepada para pembaca semua untuk membaca mengenai 5S ini di alamat website di atas.

Mengapa Perlu Gemba Kaizen ?

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan kaizen dapat berupa :

  1. Setiap orang akan mampu menemukan masalah dengan cepat.
  2. Setiap orang akan memberikan perhatian dan penekanan pada tahap perencanaan.
  3. Mendukung cara berfikir yang berorientasi proses.
  4. Setiap orang berkonsentrasi pada masalah-masalah yang lebih penting dan mendesak untuk diselesaikan.
  5. Setiap orang akan berpartisipasi dalam membangun sistem yang baru.

Apa Manfaat Menerapkan Gemba Kaizen ?

Penerapan Gemba Kaizen sudah diterapkan di berbagai organisasi yang bergerak di berbagai sektor. Mulai di sektor industri manufaktur, jasa, sektor publik dan lain sebagainya.

Penulis akan membahas kelanjutan mengenai Gemba Kaizen dalam tulisan lainnya. Untuk itu silahkan terus simak tulisan-tulisan kami di website ini.

BMD Street Consulting sebagai provider Training Centre & Productivity Consultant telah berpengalaman dalam menerapkan Gemba Kaizen di organisasi, didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Jika para pembaca sekalian membutuhkan Jasa Konsultan Gemba Kaizen baik untuk kebutuhan implementasi ataupun hanya pembekalan pengetahuan kepada internal SDM jangan segan untuk menghubungi kami di No.tlp: 021-7563091 Mobile: 0813 8280 7230 Email: [email protected].

Implementasi 5S di Area Warehouse

Implementasi 5S di Area Warehouse

Implementasi 5S di Area Warehouse – Pada kesempatan ini penulis ingin membahas mengenai penerapan 5S di salah satu area kerja kita, yaitu Warehouse atau gudang.

Warehouse merupakan salah satu area yang termasuk vital. Kenapa penulis mengatakan vital? Karena di area inilah, perusahaan menyimpan persediaan milik perusahaan yang meliputi material/ bahan dan produk jadi. Material/ bahan dapat berupa material utama yang merupakan penyusun produk perusahaan maupun material pendukung yang digunakan untuk mendukung proses menghasilkan produk perusahaan.

Perusahaan sering kali mengalamai kesulitan di dalam mengatur penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Hal ini dikarenakan karena jumlah material dan produk jadi yang cukup banyak, sementara area warehouse terbatas. Sehingga, seringkali area warehouse ini menjadi area yang paling ‘rumit’ dibandingkan dengan area lainnya. Termasuk pada akhirnya menyebabkan kesulitan di dalam mencari persediaan material dan produk perusahaan.

Permasalahan inilah yang kemudian mengharuskan perusahaan untuk menerapkan suatu sistem yang dapat mengatur persediaan material dan produk perusahaan dengan baik. Sistem ini sudah terbukti sangat membantu banyak perusahaan di dalam mengatur tata kelola di area kerja. Termasuk area warehouse!

Sistem ini adalah sistem 5S. Sistem yang sudah umum di banyak perusahaan Jepang. Termasuk perusahaan-perusahaan di Indonesia yang memiliki keterkaitan dengan Jepang, umumnya sudah menerapkan sistem ini.

Sistem 5S terdiri dari 5 metode/ langkah yang perlu dilakukan. 5 (lima) metode/ langkah ini akan membantu perusahaan di area warehouse menjadi tempat kerja yang memenuhi kaidah bersih dan juga teratur.

Apakah 5 metode/ langkah tersebut ?

  1. Seiri, yang berarti adalah melakukan sortir/ pemilahan
  2. Seiton, yang berarti adalah melakukan pengaturan
  3. Seiso, yang berarti adalah melakukan pembersihan
  4. Seiketsu, yang berarti adalah melakukan standarisasi
  5. Shitsuke, yang berarti adalah melakukan pemeliharaan

Apa yang didapat dengan menerapkan sistem 5S di gudang? ada banyak hal yang bisa diambil manfaatnya dengan menerapkan sistem 5S di gudang. Yaitu :

  • Menjadi lebih rapi dan bersih
  • Produktivitas warehouse meningkat
  • Kualitas pekerjaan akan meningkat
  • Menghemat biaya yang dikeluarkan untuk operasi gudang
  • Kinerja produksi akan meningkat
  • Kinerja pengiriman meningkat
  • Aspek keselamatan akan meningkat
  • Menghilangkan segala macam jenis pemborosan
  • Semangat kerja karyawan warehouse akan meningkat

BMD Street Consuting sebagai provider Training Centre & Productivity Consultants telah berpengalaman dalam menerapkan 5S di organisasi, didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Jika para pembaca sekalian membutuhkan Jasa konsultan 5S baik untuk kebutuhan implementasi ataupun hanya pembekalan pengetahuan  kepada internal SDM, jangan segan untuk menghubungi kami di No.tlp: 021-7563091 Mobile: 0813 8280 7230 Email: [email protected]

Menerapkan Budaya 5S di Kantor Anda

Menerapkan Budaya 5S di Kantor Anda

Menerapkan Budaya 5S di Kantor Anda – Penulis saat ini akan mengangkat tema mengenai penerapan 5S di kantor Anda. Terutama bila kantor Anda belum menerapkan budaya 5S.

Apakah Anda sering menemukan kasus-kasus berikut ini : meja kerja berantakan penuh dengan dokumen? atau, samping meja kerja Anda menumpuk bekas bungkus maupun botol air minuman? atau, posisi penempatan meja kerja tidak efisien dan terlalu banyak aktifitas yang tidak menghasilkan?.

Apabila kejadian-kejadian di atas terjadi di tempat kerja Anda, maka perusahaan tempat Anda bekerja HARUS segera menerapkan sistem. Salah satu sistem yang banyak membantu organisasi/ perusahaan dalam menata dokumen/ barang adalah sistem 5S.

Anda mungkin pernah mendengar sistem 5S ini, Bukan?

5S merupakan budaya tentang bagaimana memperlakukan tempat kerja dengan benar setya akan menjadi pondasi untuk program peningkatan/ improvement.  5S ini terdiri dari : Seiri (Pemilahan), Seiton (Penataan), Seiso (Pembenahan), Seiketsu (Pemantapan) dan Shitsuke (Pembiasaan).

Secara tersirat dari 5S ini dapat terlihat dari arti kata yang dipergunakan yang berada di dalam  kurung. Penulis akan mencoba secara ringkas memerinci setiap S tersebut.

SEIRI (Pemilahan), menentukan antara barang yang duperlukan dengan barang yang tidak diperlukan. Sekaligus untuk memastikan bahwa barang yang diperlukan disimpan dan berada dalam jangkauan agar lebih efisien serta dengan mempertimbangkan mengenai frekuensi pemakaian. Perlu diingat bahwa barang yang tidak dipakai di tempat kerja akan berdampak terhadap inventory, menurunkan produktifitas dan menimbulkan bahaya.

SEITON (Penataan), melakukan prinsip dasar untuk melakukan pengaturan ungan kerja dan peralatan secara rapi dengan pengaturan tata letak dan penataan penempatan yang efisien sehingga pemborosan waktu untuk mencari barang dapat dihilangkan untuk memperlancar pekerjaan.

SEISO (Pembenahan), Tujuan dari pembenahan ini adalah untuk menghilangkan semua debu dan kotoran dan menjaga tempat kerja selalu bersih. Area yang merupakan target dari seiso ini adalah : area penyimpanan, area peralatan dan area lingkungan.

SEIKETSU (Pemantapan), tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan kegiatan seiri, seiton dan seiso telah selesai. Untuk itu diperlukan adanya standar berikut sarana untuk pengecekan, untuk kemudian disosialisasikan dan dilakukan review secara berkala. Alat bantu secara visual berupa gambar dapat dipergunakan.

SHITSUKE (Pembiasaan), terciptanya suatu kebiasaan yang baik dari setiap orang yang terlibat untuk melakukan setiap hal dengan benar sesuai standar yang telah ditetapkan. Perilaku disiplin diharapkan tercipta bagi seluruh orang terutama anggota dalam segmennya.

BMD Street Consulting sebagai provider Training Centre & Productivity Consultant telah berpengalaman dalam menerapkan 5R di organisasi, didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Jika para pembaca sekalian membutuhkan Jasa Konsultan 5S baik untuk kebutuhan implementasi ataupun hanya pembekalan pengetahuan kepada internal SDM jangan segan untuk menghubungi kami di No.tlp: 021-7563091 Mobile: 0813 8280 7230 Email: [email protected].

Implementasi QCC Untuk Meningkatkan Produktifitas di Rumah Sakit

Implementasi QCC Untuk Meningkatkan Produktifitas di Rumah Sakit

Implementasi QCC Untuk Meningkatkan Produktifitas di Rumah Sakit – Dalam kesempatan kali ini penulis ingin sedikit membahas terkait implementasi QCC, salah satu kasus yang dibahas adalah penerapan QCC di rumah sakit.

Salah satu pusat pelayanan kesehatan yang menjadi kebutuhan pokok manusia saat ini adalah rumah sakit. Tujuan dari di dirikan rumah sakit adalah salah satunya untuk memberikan pelayanan, perawatan, membangun sumber daya dan manajemen yang kokoh baik dari sisi medis dan organisasi serta kemudahan pelayanan kepada setiap pasien.

Dalam rangka untuk menjadi rumah sakit yang berpegang pada pasien-oriented serta mengejar produktifitas yang lebih tinggi, rumah sakit telah menentukan keunggulan-keunggulan seperti perawatan medis, pelayanan yang ramah, kinerja manajemen dan perbaikan terus-menerus sebagai kebijakan mutu tertinggi. Atau yang sering disebut juga Total Quality Management (TQM). Karena tidak disangsikan lagi setiap aktivitas yang mengimplementasikan TQM dapat meningkatkan proses dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Tahapan di dalam menerapkan kegiatan QCC di rumah sakit dapat dilaksanakan dalam beberapa rangkaian kegiatan. Yaitu : pelatihan, membentuk grup-grup QCC dan menjalankan tema QCC.

Pada tahapan pertama, yaitu pelatihan. Tujuan dari tahapan pertama ini adalah memberikan pemahaman kepada seluruh karyawan rumah sakit yang terdiri dari petugas administrasi, perawat dan dokter, mengenai materi QCC. Hal-hal apa saja yang perlu difahami oleh seluruh karyawan disampaikan pada saat tahapan pelatihan ini. Selain itu memberikan ide dasar  mengenai tema-tema yang akan diangkat. Sehingga, hal ini akan dapat menumbuhkan keinginan para karyawan untuk ingin dan mampu melakukan.

Tahapan kedua, yaitu membentuk circle atau grup QCC. Tahapan ini bertujuan agar para karyawan rumah sakit mulai mempraktekkan apa yang sudah didapat pada tahan pelatihan yang sudah diikuti sebelumnya. Jumlah anggota QCC dapat berkisar di angka 5 – 10 orang. Terlalu banyak maupun terlalu sedikit anggota dikhawatirkan tidak efektif terhadap kegiatan circle tersebut. Untuk QCC, anggota circle harus berasal dari departemen atau unit kerja yang sama. Hal ini bertujuan agar setiap anggota memahami permasalahan yang akan diangkat menjadi tema circle.

Tahapan ketiga, pelaksanaan QCC.QCC yang sudah terbentuk sudah mulai menerapkan materi QCC dengan mencari tema permasalahan dengan menggunakan metode yang merupakan tools/ alat. Untuk memecahkan suatu permasalahan yang diangkat menjadi  tema, anggota circle harus mengadakan pertemuan, untuk membahas sesuai dengan langkah-langkah pada tools yang dipergunakan. Langkah-langkah tersebut dikenal dengan 8 Langkah Perbaikan (8 Steps Improvement). Langkah-langkah itu adalah : menentukan tema, menganalisa sebab akibat, menemukan permasalahan, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan perbaikan, memeriksa hasil & dampak perbaikan, standarisasi dan rencana berikutnya. Satu tema permasalahan yang diangkat menjadi tema, umumnya dapat dilaksanakan dalam waktu 6 bulan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Dengan menerapkan di QCC di rumah sakit, dapat diharapkan permasalahan-permasalahan saat ini yang sering terjadi dapat terselesaikan. Hal ini akan memperbaiki proses-proses yang dimiliki oleh rumah sakit. Sehingga pada akhirnya, diharapkan kinerja perusahaan akan meningkat menjadi lebih baik dan mencapai kepuasan pelanggan

BMD Street Consulting sebagai provider Training Centre & Productivity Consultant telah berpengalaman dalam menerapkan QCC di organisasi, didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Jika para pembaca sekalian membutuhkan Jasa Konsultan QCC baik untuk kebutuhan implementasi ataupun hanya pembekalan pengetahuan kepada internal SDM jangan segan untuk menghubungi kami di No.tlp: 021-7563091 Mobile: 0813 8280 7230 Email: [email protected]

Ingin diskusi.?? Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang!

Co. Consultant

Andini (BMD)

Online

Andini (BMD)Co. Consultant

Hi bapak/ibu ada yang bisa di bantu? 00.00